Jenis dan karakteristik DIS
DIS dikelompokkan berdasarkan metode kontrol elektriknya, yaitu tipe koil pengapian distribution dan tipe diode distribution. Pada tipe koil pengapian distribution tegangan tinggi langsung di distribusikan dari koil pengapian ke busi, dan terdiri dari dua jenis yaitu tipe synchronous spark dan tipe individual spark. Untuk tipe synchronous distribusi tegangan tingginya ke dua silinder dengan satu koil pengapian. Karena itulah pada saat silinder ke satu dan ke empat diberi pengapian dalam waktu yang bersamaan, maka pada saat silinder pertama berada di posisi TDC, loncatan bunga api busi terjadi pada silinder pertama, sementara keempat busi membuat kesalalahan pelepasan (discharging) karena ke empat silinder berada dalam langkah buang (Suharyadi:2014:72).
Gambar 2.6.
A. tipe synchronous spark
B. tipe individual spark
C. tipe diode distribution
(Suharyadi:2014:72)
Jenis pengapian individual menggunakan metode dimana masingmasing silinder mempunyai koil pengapian dan spark plug tersendiri
sehingga bisa langsung membuat pengapian sendiri.
Adapun karakteristik direct ignition system adalah sebagai berikut:
1. Ignition coil dan igniter tidak membuat kebocoran arus.
2. Tidak ada energi tegangan tinggi yang hilang
3. Tidak ada batasan sudut pengambilan pengapian.
4. Meskipun output tegangan tingginya berkurang, energi yang dikeluarkan tidak berkurang.
5. Ketahanannya cukup baik.
6. Karena tidak ada interupsi gelombang electromagnetic, maka tidak berpengaruh terhadap alat elektro lainnya (Suharyadi:2014:73).
DIS dikelompokkan berdasarkan metode kontrol elektriknya, yaitu tipe koil pengapian distribution dan tipe diode distribution. Pada tipe koil pengapian distribution tegangan tinggi langsung di distribusikan dari koil pengapian ke busi, dan terdiri dari dua jenis yaitu tipe synchronous spark dan tipe individual spark. Untuk tipe synchronous distribusi tegangan tingginya ke dua silinder dengan satu koil pengapian. Karena itulah pada saat silinder ke satu dan ke empat diberi pengapian dalam waktu yang bersamaan, maka pada saat silinder pertama berada di posisi TDC, loncatan bunga api busi terjadi pada silinder pertama, sementara keempat busi membuat kesalalahan pelepasan (discharging) karena ke empat silinder berada dalam langkah buang (Suharyadi:2014:72).
Gambar 2.6.
A. tipe synchronous spark
B. tipe individual spark
C. tipe diode distribution
(Suharyadi:2014:72)
Jenis pengapian individual menggunakan metode dimana masingmasing silinder mempunyai koil pengapian dan spark plug tersendiri
sehingga bisa langsung membuat pengapian sendiri.
Adapun karakteristik direct ignition system adalah sebagai berikut:
1. Ignition coil dan igniter tidak membuat kebocoran arus.
2. Tidak ada energi tegangan tinggi yang hilang
3. Tidak ada batasan sudut pengambilan pengapian.
4. Meskipun output tegangan tingginya berkurang, energi yang dikeluarkan tidak berkurang.
5. Ketahanannya cukup baik.
6. Karena tidak ada interupsi gelombang electromagnetic, maka tidak berpengaruh terhadap alat elektro lainnya (Suharyadi:2014:73).
Lanjutkan boro...!!!
BalasHapus