Langsung ke konten utama

KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN

Komponen sistem pengapian
Sistem pengapian DIS (Direct Ignition Sistem) terdiri dari komponen￾komponen berikut:
1. Baterai
Berfungsi : sumber tegangan listrik yang menyalurkan aliran listrik untuk
semua sistem kelistrikan pada kendaraan.
2. Kunci kontak
Berfungsi : memutuskan dan menghubungkan listrik pada rangkaian atau
mematikan dan menghidupkan sistem pengapian
3. Ignition coil dengan igniter
Berfungsi : mengubah kumparan primer dari on ke off pada waktu optimal
sehingga terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder dan
mengirimkan sinyal IGF ke mesin ECU.
4. Busi
Berfungsi : menghasilkan loncatan listrik untuk menyulut campuran udara
dan bahan bakar di dalam ruang bakar.
5. Engine ECU (Elektronik Control Unit)
Berfungsi : menghasilkan sinyal IGT berdasarkan sinyal dari berbagai  sensor dan mengirimkan sinyal ke igniter dengan koil pengapian.
6. Camshaft posisition sensor
Berfungsi : untuk mengidentifikasikan silinder pada posisi TDC untuk
mendeteksi saat pengapian (timing ignition).
7. Crankshaft position sensor
Berfungsi: mendeteksi sudut crankshaft (sudut engkol) untuk menentukan
putaran mesin.


Sensor-sensor yang mempengaruhi kinerja sistem pengapian direct
ignition system adalah :
a. Konck sensor (KNK)
Berfungsi : untuk mendeteksi knoking pada mesin.
b. Throttle valve position sensor (VTA)
Berfungsi : untuk mendeteksi posisi pembukaan dan penutupan throttle valve / katup gas.
c. Air flow meter (VG/PIM)
Berfungsi untuk : mendeteksi jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold.
d. Water temperature sensor
Berfungsi : untuk mendeteksi suhu pendingin mesin. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis dan Karakteristik Pengapian DIS (Direct Ignition System)

Jenis dan karakteristik DIS DIS dikelompokkan berdasarkan metode kontrol elektriknya, yaitu tipe koil pengapian distribution dan tipe diode distribution. Pada tipe koil pengapian distribution tegangan tinggi langsung di distribusikan dari koil pengapian ke busi, dan terdiri dari dua jenis yaitu tipe synchronous spark dan tipe individual spark. Untuk tipe synchronous distribusi tegangan tingginya ke dua silinder dengan satu koil pengapian. Karena itulah pada saat silinder ke satu dan ke empat diberi pengapian dalam waktu yang bersamaan, maka pada saat silinder pertama berada di posisi TDC, loncatan bunga api busi terjadi pada silinder pertama, sementara keempat busi membuat kesalalahan pelepasan (discharging) karena ke empat silinder berada dalam langkah buang (Suharyadi:2014:72). Gambar 2.6.  A. tipe synchronous spark B. tipe individual spark C. tipe diode distribution (Suharyadi:2014:72) Jenis pengapian individual menggunakan metode dimana masing￾masing silinder mempunyai k...

Direct ignition system

DIRECT IGNITION SYSTEM (DIS) (Tipe sistem pengapian) Sistem pengapian direct ignition system dari pendistribusian tegangan tinggi dibedakan menjadi 2 macam yaitu : 1. Tipe independent ignition Pada model ini setiap silinder dinyalakan oleh satu koil pengapian. Tegangan tinggi dibangkitkan dalam rangkaian sekunder dan digunakan secara langsung untuk busi. proses pengapian makin akurat, Ruang bakar makin bersih dari tumpukan karbon karena pembakaran makin sempurna. Pada tipe independent ignition dapat mengurangi energi yang hilang pada area tegangan tinggi dan meningkatkan kemampuan pengapian. Pada saat yang sama, ia dapat meminimalisir gangguan elektromagnetik karena titik￾titik kontak tidak lagi digunakan pada area tegangan tinggi. Kontrol waktu pengapian dilakukan melalui penggunaan ESA (Electronic Spark Advance) (Suharyadi: 2014: 68). Mesin ECU (Electronic Control Unit), yang menerima sinyal dari beragam sensor, menghitung waktu pengapian dan mengirimkan sinyal pengapian ke ...